Label

Minggu, 15 April 2012

FILLER : THE WAY WE KEEP CONNECTED


semenjak hari itu yang selalu ada difikiranku adalah bagaimana caranya menemui gadis blondie bodoh  yang membuat janji yang menyusahkanku tersebut.
dan akhirnya aku menemukan suatu resolusi bodoh yang mungkin akan merubah jalan hidupku "aku akan menjadi seorang Prodigy"
mengapa aku berfikir seperti itu ??? pertama kemampuan otakku yang memang diatas rata-rata. dimana meskipun aku masih berada dikelas 2 SD aku sudah bisa menjawab berbagai pertanyaan untuk anak-anak kelas 5 dengan baik. sayangnya segala sesuatu itu tidak selalu berjalan mulus seperti yang kuharapkan

" hoi bocah!!!!!" teriak seorang berbadan besar kearahku dan dengan tatapan yang tajam seperti harimau siap menerkam mangsanya


" memangnya kenapa kalau aku bocah!!!!" ucapku dengan tak kalah garang dan santai

" beraninya kau melawan senpai-mu hah!!!!!" teriak cowok berbadan besar itu

" lah memang salahku apaan????" jawabku dengan tampang yang masih sangat santai dan sepertinya membuat orang dihadapanku naik pitam,mengapa aku tau dia naik pitam karena dapat dilihat dari air mukanya yang  mendongkol

" jangan sok hebat ya!!!! apa maksudmu dengan sok-sokan ikut test kenaikan kelas 6 seperti yang kau lakukan kemarin"

" maafkan aku senpai tapi, bukan aku yang menginginkannya hanya saja sensei bilang "bagaimana kalau kita ikut sertakan prodigi kita???" dan ternyata kemampuannku memang jauh diatas kaliankan"

" cih jangan sombong kau!!!!!" ujar cowok itu kali ini bener-bener kesal

" jika kau meminta maaf dan memohon padaku untuk mengajarkan kalian tentang test itu,"
hening sejenak
" mungkin aku akan mempertimbangkan  untuk membantu mengajari kalian"

suasana kelas makin memanas karena kata-kataku itu, tapi entah mengapa kearogananku dan juga harga diriku ternyata mampu membuat sang kakak kelasku itu terdiam, ya meski aku sempet deg-degan karena dengan tubuhku yang hanya berukuran sedang-sedang saja seperti ini pasti bakal langsung kalah kalau kami berangtem beneran, tapi kejadian saat itu benar-benar diluar dugaanku dan aku benar-benar tak percaya kalau Ternyata aku melakukan hal seperti ini.
hal yang bisa tergolong "elu udah gak waras ya" yang dilakukan  seorang Kouhai kepada senpai-nya tersebut. setelah sempat beradu mata cukup lama dengan kakak kelasku yang entah siapa namanya, aku kembali kebangkuku untuk melanjutkan lunch break yang tertunda.sementara kakak kelasku hanya bisa pergi dengan tampang yang kesal sekali

" hm..... sandwich isi keju" entah mengapa ketika aku melihat benda kuning itu aku kembali teringat saat itu

----Flash back------

ditengah ruang kelas kecil itu tampak rombongan anak-anak yang mengeluarkan bentonya dan diantara anak-anak itu terlihat dua orang anak yang satu seorang cowok berambut silver dan yang satu lagi seorang gadis blondie yang sepertinya sedang menikmati lunch break mereka bersama semuanya baik-baik saja sampai.....

" rambutmu aneh!!!!"

" etto....... memangnya gak boleh ya!!!!" ujar cewek itu kesal  sambil terus memakan sandwichnya

" gak papa kok, aku bingung aja kok bisa kuning gitu "

" dari sananya kali " ujar sang gadis mulai gusar

" selain itu makananmu itu aneh, kuning melulu tuh!!!" tunjuk daiya kesandwich isi keju yang dimakan fumi

" biarin yang pentingkan enak !!!!" ujar Fumi menjulurkan lidah

" hei Fumi apa kamu tahu!???? mengenai cerita itu???? " ujar daiya tiba-tiba dengan tampang serius

" cerita apaan???? " ujar fumi yang mendekatkan mukanya kearah daiya

" kau tau penyakit kuning???? " ujarnya serius

" tau!!!!, itu penyakit dimana kau menjadi kuning dari mata, muka dll, iyakan???" ujar fumi yang mulai  penasaran ingin mendengar cerita daiya

" iya kau benar sekali, tapi apa kau tahu jika seorang berambut kuning sepertimu kebanyakan makan yang kuning-kuning seperti ini, bisa terkena penyakit itu loh???" ujar daiya dengan tampang sok serius

suasana disekitar mereka makin mencekam setelah daiya menceritakan bualannya dan fumi secara perlahan mulai menjauhkan roti kejunya dari pandangannya,

" baiklah sebagai teman yang baik agar kau tak terjangkt penyakit kuning maka aku akan......" dan tanpa aba-aba lagi jagoan kita inipun memakan sandwich keju itu dengan lahapnya

sementara Fumi yang gemeteran secara tidak sengaja mulai mengambil susu kocok coklat kepunyaan daiya

" etto fumi...... "

" iya ada apa daiya????"

" itu tadi susu punyaku"

" hahahaha kamu mimpi kali!!! inikan punyaku!!" ujar fumi yang masih ngotot karena ketakutan .

" hei fumi......."

" iya ada apa  lagi??? "

" kamu beneran percaya ya???? "

" hahaha apasih maksud kamu gak jelas banget " ujar Fumi yang masih mencoba tersenyum tapi meskipun begitu tampak raut muka ketakutannya memancar dari mukanya

" tenang saja aku cuma bohongan ko, "BO-HO-NGAN" " ujar daiya dengan gaya mulut yang mencoba untuk membuat sesuatu lingkaran tapi justru makin membuat Fumi kesal.

" apa maksudmu daiya !!!!!"

" itu semua hanya bohong kok Fumi, tenang saja sekuning apapun makanan yang kau makan gk bakal buat kamu kena penyakit ku......."

 ------------------------- plakkkkkkk---------------------------
" daiya beraninya kau " ujar Fumi yang mulai kehilangan kesabaran akibat selera makannya yang dipermainkan oleh daiya 
dan daiya yang melihat fumi berubah menjadi devil Fumi itu benar-benar menjadi terdiam membisu karena baginya yang sudah sering merasakan kemarahan Fumi dia sadar bahwa omelan guru maupun hinaan ayahnya masih lebih baik dari TAMPARAN Fumi.
dan  sesudah menampar berkali-kali dan membuat daiya mati suri, sepertinya kali ini Fumi masih belum bisa memaafkan daiya sepertinya dia benar-benar marah besar karena dia  mulai mengeluarkan "boneka" beruang dari tasnya untuk menyiksa daiya. dan daiya dengan insting " gua benci bonekanya" langsung terbangun dari mati surinya dan
mengeluarkan senjata andalannya " muka melas "
 
" Fumi sudahlah, akukan cuma bercanda"

" bercanda sih bercanda tapi..... ini...... sandwich kejuku" ujar Fumi yang mulai menyingsingkan lengan bajunya bersiap hendak menangkap daiya dan mengikatnya dengan boneka beruangnya ketika mengingat sandwich kejunya

" .........................................kan kamu dah mengambil susuku jadi impas ya"  sayangnya rayuan maut daiya tak didengarkan oleh Fumi. dan akhirnya daiya hanya bisa sweatdrop dan mulai berlari sekencang mungkin ketika Fumi sang pengejarnya mulai mengambil aba-aba untuk mengejarnya

" kya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

-----end of flashback-----

Somewhere Fumi side

ditengah ruangan kecil itu tampak seorang calon idola kecil berambut blonde yang ditemani seekor boneka beruang sedang menikmati roti isi kejunya dengan aura yang sangat kelam karena mengingat kebodohan yang pernah iya buat saat iya kecil dulu

" ... baka" ujarnya kecil sambil mulai mengunyah roti keju kecil itu

" penyakit kuning, karena makan roti kuning dan berambut kuning, dia itu benar-benar orang yang lucu ya" ujar fumi yang kembali membuka puing-puing ingatan kecilnya

" yosh sekarang aku mesti latihan ngedance!!!! biar bisa menjadi penari yang hebat dan menjadi orang yang luar biasa " teriak gadis kecil itu sambil menunjuk kearah langit

" wait for me Baka- Daiya"

" selama aku percaya aku bisa aku pasti bisa bukankah begitu hachan???" ujarnya sambil tetap memeluk erat boneka kumal itu

" aku akan berusaha sebaik mungkin agar bisa menjadi "superstar" dengan begitu aku akan memudahkanmu mencariku jadi kau juga harus berusaha yang terbaik ya disana " ujar Fumi yang berlari sambil tersenyum menuju ruang kelas dancenya


Sementara itu diruang kelas Daiya

" bagaimana ya kabarnya Fumi sekarang??? " ujar daiya yang mulai mengunyah Sandwich kejunya

" semoga dia baik-baik saja. pokoknya aku akan menjadi "prodigi" yang menggemparkan Jepang setidaknya dengan begitu aku bisa menunjukan kepada Fumi bahwa aku masih ada didunia ini" ujar Daiya yang memandang langit luas dari jendela kelasnya

" selama aku mau melakukannya aku bisa menggengam dunia ini !!!!" ujar daiya yang menggepalkan kedua tangannya yang tanpa iya sadari hal itu justru memancing kemarahan beberapa pasang mata yang dari tadi mengamatinya................

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar